Kemenkes Menegaskan Susu Kental Manis Tidak Untuk Bayi
rakyatutama.Terkait polemik susu kental manis, akhirnya Kemenkes turut angkat
bicara, direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P)
Kemenkes, dr Anung Sugihantono, MKes, menyebut susu kental manis bukan
pengganti makanan bergizi.
“Kemarin sudah kita bahas juga dengan pihak-pihak terkait. Saya mengatakan itu (susu kental manis) bukan pengganti bahan makanan bergizi,” papar Anung, ditemui di kantor Ditjen P2P Kemenkes, Jl Percetakan Negara, Jakarta Pusat, Jumat (6/7/2018).
Hal senada juga dikatakan oleh dr Siswanto, MHP, DTM, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes). Menurutnya kadar gula yang tinggi pada susu kental manis tidak cocok untuk konsumsi bayi dan balita.
“Kadar gulanya sangat tinggi bisa 50 persen. Tentu tidak baik bagi pengidap kencing manis apalagi untuk menggantikan susu pada bayi,” jelas Siswanto.
Tingginya kadar gula pada susu kental manis dimaksudkan agar produk tersebut awet.
“Susu kental manis tidak boleh dianggap sebagai
susu. Penggunaannya itu baiknya untuk topping makanan arau dioleskan di
roti karena kadar gulanya sangat tinggi bisa 50 persen,” tutupnya.
“Kemarin sudah kita bahas juga dengan pihak-pihak terkait. Saya mengatakan itu (susu kental manis) bukan pengganti bahan makanan bergizi,” papar Anung, ditemui di kantor Ditjen P2P Kemenkes, Jl Percetakan Negara, Jakarta Pusat, Jumat (6/7/2018).
Hal senada juga dikatakan oleh dr Siswanto, MHP, DTM, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes). Menurutnya kadar gula yang tinggi pada susu kental manis tidak cocok untuk konsumsi bayi dan balita.
“Kadar gulanya sangat tinggi bisa 50 persen. Tentu tidak baik bagi pengidap kencing manis apalagi untuk menggantikan susu pada bayi,” jelas Siswanto.
Tingginya kadar gula pada susu kental manis dimaksudkan agar produk tersebut awet.
Komentar
Posting Komentar